KODE ETIK PEWAWANCARA - husnuls492.com

KODE ETIK PEWAWANCARA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Bertemu lagi dengan Saya Husnul. Pada kesempatan kali ini Saya akan membahas Artikel Tentang Kode Etik Pewawancara. Pembaca yang budiman. Menjadi seorang pewawancara tentunya kita harus memperhatikan kode etik pewawancara 


KODE ETIK PEWAWANCARA


Berikut kode etik  pewawancara yang harus kamu tahu sebagai berikut. 

a. Berusaha menjadi pendengar yang baik
b. Bersikap rendah hati, hormat, ramah, netral, dan penuh pengertian kepada responden. 
c. Berusaha berpenampilan sederhana (baik dalam berpakaian maupun berbicara).
d. Hormat kepada responden. 

Saat seorang peneliti akan mengadakan wawancara dengan responden, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa hal tersebut di antaranya sebagai berikut. 

a) Utamakan kunjungan kepada responden yang bertempat tinggal berdekatan dengan Anda.
b) Pilihlah waktu yang tepat untuk berkunjung dengan mempertimbangkan pekerjaan responden.
c) Bila tidak bertemu dengan responden, usahakanlah untuk memperoleh informasi kapan kiranya kunjungan ulang dapat dilaksanakan.
d) Bijaksanalah dalam membuat perjanjian kunjungan dan melaksanakan kunjungan.
e) Kunjungan sebaiknya dilakukan seorang diri.
f) Responden diusahakan seorang diri pada waktu diwawancarai.

Keuntungan wawancara

a) Dapat memperoleh keterangan yang sedalam-dalamnya mengenai suatu masalah, terutama yang berkenaan dengan pribadi seseorang. 
b) Informasi yang diinginkan dapat diperoleh dengan cepat
c) Dapat dipastikan bahwa memang betul respondenlah yang memberikan jawaban. Dalam angket, kepastian demikian ini tidak ada. 
d) Penelitian dapat berusaha agar petanyaan sungguh-sungguh dapat dipahami oleh responden. 
e) Cara-cara bertanya lebih fleksibel. Maksudnya apabila jawaban responden tidak memuaskan seorang pewawancara dan mengajukan pertanyaan lain atau mengalihkannya kepada topic berikutnya. 
f) Informasi yang diperoleh lebih dipercayai kebenarannya karena tidak ada salah tafsir, dapat diperbaiki pada waktu wawancara. Jika perlu, pewawancara dapat mengunjungi lagi responden apabila masih perlu penjelasan.
g) Responden akan lebih bersedia mengungkapkan keterangan-keterangan yang tidak ingin (enggan) diberikannya dalam angket tertulis. 

Kelemahan wawancara

a) Ada kesangsian  kesangsian akan kebenaran jawaban yang diperoleh, karena apa yang diucapkan seseorang tentang kelakuannya, belum tenttu sesuai dengan kelakuan yang sebenarnya. 
b) Kondisi pewawancara tidak selalu stabil dalam menghadapi berbagai orang secara berturut-turut. Keletihan, kurangnya konsentrasi, dan lain-lain akan memengaruhi ketepatan data yang dikumpulkan.
c) Lebih banyak diperlukan biaya yang tinggi dan waktu yang lama apabila tempat tinggal responden meliputi wilayah-wilayah yang luas. 

Demikian Artikel kali ini semoga bermanfaat. 

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. 

1 Response to "KODE ETIK PEWAWANCARA "


  1. Haloo kami datang lagi dengan program menarik hanya 20 rb bisa dapatin hadiah jutaan rupiah penasaran
    yuk bergabung dengan kami di DEWALOTTO ya buruan... :)
    ADD WA +85569312579 Terima Kasih admint...:)

    ReplyDelete

Anda mungkin menyukai postingan ini :